Baru lepas behel dan ngerasa bebas? Eits, jangan dulu senang 100%. Setelah kawat gigi dilepas, posisi gigi kamu belum sepenuhnya stabil. Di sinilah retainer gigi punya peran penting banget.
Retainer berfungsi menjaga agar gigi tetap di posisi barunya, supaya nggak “balik lagi” ke bentuk semula. Menurut American Association of Orthodontists (AAO), struktur jaringan gusi dan tulang masih butuh waktu beradaptasi setelah behel dilepas — biasanya butuh waktu beberapa bulan hingga tahunan.
Jadi singkatnya, tanpa retainer = hasil behel bisa sia-sia.
Daftar Isi
- Apa Itu Retainer Gigi?
- Jenis-Jenis Retainer Gigi dan Fungsinya
- 1. Retainer Hawley
- 2. Retainer Essix (Clear Retainer)
- 3. Retainer Permanen (Fixed Retainer)
- Berapa Lama Retainer Harus Dipakai?
- Cara Merawat Retainer Agar Awet
- Untuk Retainer Lepasan
- Untuk Retainer Permanen
- Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)
- 1. Kenapa gigi bisa geser lagi setelah lepas behel?
- 2. Apakah semua orang perlu retainer?
- 3. Bolehkah retainer tidak dipakai semalam?
- 4. Gimana kalau retainer patah atau longgar?
- 5. Apakah retainer bikin bau mulut?
- Risiko Jika Tidak Menggunakan Retainer
- Kesimpulan
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Nggak Cuma Buat Ngerobek Makanan, Ini Fungsi Lain Gigi Taring yang Sering Terlupakan
Apa Itu Retainer Gigi?
Retainer gigi adalah alat ortodonti yang digunakan setelah perawatan kawat gigi selesai. Tujuannya menjaga gigi agar tetap berada di posisi ideal hasil koreksi.
Biasanya dokter ortodonti akan menentukan jenis dan lama pemakaian berdasarkan kondisi tiap pasien. Ada dua kategori utama: retainer lepasan dan retainer permanen.
Baca Juga : Mau Gigi Tetap Rapi Setelah Behel? Ini Fungsi Retainer Gigi yang Harus Kamu Pahami

Jenis-Jenis Retainer Gigi dan Fungsinya
1. Retainer Hawley
Jenis klasik ini terbuat dari kawat logam tipis yang dikombinasikan dengan akrilik transparan atau berwarna.
Kelebihan:
-
Kuat dan bisa disesuaikan ulang kalau ada perubahan posisi gigi.
-
Mudah dibersihkan dan awet.
Kekurangan:
-
Terlihat saat dipakai.
-
Kadang bikin bicara sedikit cadel di awal.
Walau terkesan “old school”, retainer Hawley masih banyak direkomendasikan karena daya tahannya tinggi dan mudah diatur ulang.
2. Retainer Essix (Clear Retainer)
Kalau kamu lebih suka tampilan yang invisible, ini pilihannya. Retainer Essix terbuat dari plastik bening yang membungkus seluruh permukaan gigi.
Kelebihan:
-
Hampir nggak terlihat.
-
Nyaman dipakai dan ringan.
-
Mudah digunakan sendiri.
Kekurangan:
-
Nggak bisa disesuaikan ulang.
-
Bisa retak kalau kena air panas.
Banyak orang lebih memilih jenis ini karena estetikanya, meski masa pakainya lebih singkat dibanding retainer Hawley.
3. Retainer Permanen (Fixed Retainer)
Retainer permanen direkatkan di bagian belakang gigi (biasanya gigi depan bawah) menggunakan kawat tipis.
Kelebihan:
-
Hasil behel lebih stabil karena tidak bisa dilepas.
-
Nggak perlu khawatir lupa pakai.
Kekurangan:
-
Butuh perawatan ekstra karena sulit dibersihkan.
-
Risiko penumpukan plak lebih tinggi kalau tidak rajin sikat gigi dan flossing.
Retainer ini ideal untuk kamu yang punya risiko tinggi pergeseran gigi setelah perawatan ortodonti.
Berapa Lama Retainer Harus Dipakai?
Nggak ada aturan baku untuk semua orang. Tapi secara umum, menurut panduan ortodonti dari AAO dan PDGI, waktu pemakaian dibagi seperti ini:
-
3–6 bulan pertama: pakai full time (kecuali saat makan & sikat gigi).
-
Setelah 6 bulan: boleh dikurangi jadi malam hari aja.
-
Setelah 1 tahun: disarankan tetap dipakai sesekali untuk menjaga stabilitas.
Beberapa dokter menyarankan penggunaan seumur hidup saat malam hari, karena posisi gigi manusia bisa berubah secara alami seiring usia.
Cara Merawat Retainer Agar Awet
Untuk Retainer Lepasan
-
Bersihkan setiap hari dengan air dingin dan sikat lembut.
-
Gunakan sabun cair lembut, bukan pasta gigi.
-
Hindari air panas supaya bentuknya tidak berubah.
-
Simpan di wadah kering dan bersih saat tidak digunakan.
Untuk Retainer Permanen
-
Gunakan floss threader untuk membersihkan sela di bawah kawat.
-
Hindari makanan keras dan lengket.
-
Rutin kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali untuk memastikan tidak ada penumpukan karang gigi.
Kementerian Kesehatan RI juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan alat ortodonti agar tidak memicu bau mulut dan radang gusi pasca perawatan behel.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)
1. Kenapa gigi bisa geser lagi setelah lepas behel?
Karena jaringan gusi dan tulang belum sepenuhnya stabil. Retainer membantu menahan posisi tersebut sampai benar-benar kuat.
2. Apakah semua orang perlu retainer?
Ya, hampir semua pasien ortodonti membutuhkannya untuk menjaga hasil akhir perawatan.
3. Bolehkah retainer tidak dipakai semalam?
Kalau masih dalam tahap awal (bulan-bulan pertama), jangan lewatkan. Satu malam bisa cukup bikin gigi mulai bergeser.
4. Gimana kalau retainer patah atau longgar?
Segera konsultasikan ke dokter gigi. Jangan coba perbaiki sendiri karena bisa memperparah kondisi.
5. Apakah retainer bikin bau mulut?
Bisa, kalau tidak dibersihkan rutin. Kebersihan retainer sama pentingnya dengan kebersihan gigi itu sendiri.
Risiko Jika Tidak Menggunakan Retainer
Mengabaikan retainer bisa bikin hasil behel kamu perlahan hilang.
Beberapa risiko umum:
-
Gigi kembali berjejal.
-
Gigitan tidak sejajar.
-
Butuh perawatan ortodonti ulang (yang artinya biaya dan waktu ekstra).
Menurut penelitian Journal of Orthodontic Science (2021), sekitar 38% pasien ortodonti mengalami relapse (pergeseran gigi kembali) dalam 1 tahun pertama karena tidak menggunakan retainer secara rutin.
Baca Juga : Berapa Lama Harus Pakai Retainer Gigi? Jawaban dari Dokter Gigi

Kesimpulan
Retainer adalah tahap akhir yang krusial dalam perjalanan ortodonti kamu. Ada berbagai jenis retainer gigi — mulai dari Hawley, Essix, hingga fixed retainer.
Setiap jenis punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung kebutuhan dan tingkat disiplin pengguna.
Yang terpenting, gunakan sesuai anjuran dokter dan rawat dengan baik. Karena pada akhirnya, senyum yang rapi itu bukan hanya hasil behel, tapi juga hasil konsistensi kamu menjaga perawatan pasca-ortodonti.
“Retainer gigi digunakan setelah lepas behel untuk menjaga posisi gigi tetap stabil. Ada tiga jenis utama: Hawley (logam & akrilik), Essix (bening & estetik), dan fixed retainer (permanen). Lama pemakaian tergantung kondisi, tapi umumnya 6 bulan penuh lalu malam hari saja. Retainer penting agar hasil behel tidak sia-sia dan gigi tidak bergeser kembali.
Artikel ini menjelaskan fungsi, jenis, dan perawatan retainer secara lengkap dengan sumber kredibel lokal dan internasional sesuai panduan ortodonti dari PDGI dan AAO.”
Sumber Artikel
-
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) – https://pdgi.or.id
-
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Kesehatan Gigi dan Mulut – https://www.kemkes.go.id
-
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) – Jurnal Kedokteran Gigi, 2022
-
American Association of Orthodontists (AAO) – https://aaoinfo.org
-
British Orthodontic Society (BOS) – https://www.bos.org.uk
-
Journal of Orthodontic Science, 2021
-
Cleveland Clinic – Dental Retainers: Types, Purpose, and Care, 2023