Pernah nggak sih kamu lagi sikat gigi, terus tiba-tiba gusi berdarah?
Kebanyakan orang bakal mikir, “Ah, paling karena sikatnya kelamaan atau terlalu keras.”
Padahal, itu bisa jadi tanda awal dari radang gusi atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai gingivitis.
Masalahnya, radang gusi sering dianggap sepele padahal bisa jadi gerbang menuju penyakit gigi dan mulut yang jauh lebih serius.
Kalau dibiarkan, kondisi ini bisa bikin gigi goyang, bahkan lepas permanen.
Sounds scary? It is. Tapi tenang, kamu bisa mencegahnya kalau tahu penyebab dan cara menanganinya.
Daftar Isi
- Apa Itu Radang Gusi?
- Ciri-Ciri dan Gejala Radang Gusi
- 1. Gusi Mudah Berdarah
- 2. Gusi Bengkak dan Kemerahan
- 3. Nyeri Saat Mengunyah
- 4. Bau Mulut Tidak Sedap
- 5. Gusi Menyusut (Receding Gums)
- 6. Ada Nanah di Sekitar Gigi
- Penyebab Radang Gusi
- 1. Penumpukan Plak dan Karang Gigi
- 2. Kebiasaan Buruk
- 3. Perubahan Hormon
- 4. Kekurangan Nutrisi
- 5. Penyakit Sistemik
- 6. Efek Samping Obat-obatan
- 7. Faktor Genetik
- Proses Terjadinya Radang Gusi
- Faktor Risiko Radang Gusi
- Apakah Radang Gusi Bisa Sembuh?
- Cara Mengatasi Radang Gusi
- 1. Perawatan di Rumah
- 2. Perawatan oleh Dokter Gigi
- Komplikasi Kalau Radang Gusi Dibiarkan
- Cara Mencegah Radang Gusi
- Fakta Menarik Tentang Radang Gusi
- Kesimpulan
- Sumber Artikel :
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Nggak Cuma Buat Demam, Paracetamol Juga Bisa Redain Nyeri Gigi Loh!
Apa Itu Radang Gusi?
Secara medis, radang gusi (gingivitis) adalah peradangan pada jaringan gusi yang mengelilingi gigi.
Kondisi ini biasanya terjadi karena penumpukan plak, yaitu lapisan lembut berisi bakteri yang menempel di gigi akibat sisa makanan dan air liur.
Kalau plak nggak dibersihkan secara rutin, dia bisa mengeras jadi karang gigi (tartar) yang sulit dihilangkan hanya dengan sikat gigi.
Radang gusi termasuk tahap awal dari penyakit gusi. Kalau tidak segera ditangani, bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi yang menyerang jaringan penyangga gigi.
Tahap ini sudah lebih parah dan dapat menyebabkan gigi tanggal.
Baca Juga : Pernah Punya Gigi Bolong? Restorasi Gigi Bisa Jadi Solusinya!
Ciri-Ciri dan Gejala Radang Gusi
Banyak orang nggak sadar kalau mereka sudah mengalami radang gusi karena gejalanya sering muncul pelan-pelan.
Berikut tanda-tanda yang bisa kamu perhatikan:
1. Gusi Mudah Berdarah
Biasanya terjadi saat menyikat gigi atau makan makanan keras. Ini adalah sinyal awal bahwa jaringan gusi sedang mengalami peradangan.
2. Gusi Bengkak dan Kemerahan
Warna gusi normal itu pink cerah. Kalau warnanya jadi merah tua atau bahkan keunguan, bisa jadi itu tanda radang.
3. Nyeri Saat Mengunyah
Peradangan bikin jaringan gusi jadi lebih sensitif, sehingga menimbulkan rasa nyeri saat makan.
4. Bau Mulut Tidak Sedap
Bakteri penyebab plak menghasilkan gas yang bikin mulut berbau tak sedap, bahkan setelah menyikat gigi.
5. Gusi Menyusut (Receding Gums)
Kalau radang udah lama, gusi bisa mulai turun dan bikin gigi terlihat lebih panjang dari biasanya.
6. Ada Nanah di Sekitar Gigi
Kalau udah tahap lanjut, infeksi bisa menyebabkan keluarnya nanah di area gusi. Ini tanda harus segera diperiksa ke dokter.
Penyebab Radang Gusi
Penyebab paling umum memang kebersihan mulut yang buruk, tapi sebenarnya ada banyak faktor lain yang bisa memicu terjadinya radang gusi.
1. Penumpukan Plak dan Karang Gigi
Plak terbentuk dari sisa makanan yang bercampur dengan bakteri. Kalau tidak disikat bersih, plak akan mengeras jadi karang gigi yang sulit dibersihkan. Karang inilah yang memicu peradangan.
2. Kebiasaan Buruk
Merokok, jarang sikat gigi, atau tidak pernah membersihkan gigi dengan benang (flossing) adalah penyebab utama radang gusi.
3. Perubahan Hormon
Remaja, ibu hamil, dan wanita yang sedang menstruasi atau menopause lebih rentan mengalami radang gusi karena perubahan hormon yang membuat jaringan gusi lebih sensitif.
4. Kekurangan Nutrisi
Khususnya vitamin C, yang berperan besar dalam menjaga kekuatan jaringan gusi. Kekurangannya bisa memperparah peradangan.
5. Penyakit Sistemik
Penyakit seperti diabetes, HIV/AIDS, dan gangguan imun tubuh dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi, termasuk di area gusi.
6. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat seperti antihipertensi, antikejang, atau obat imunosupresan dapat menyebabkan pembengkakan atau perdarahan gusi.
7. Faktor Genetik
Kalau keluargamu punya riwayat penyakit gusi, kemungkinan kamu juga bisa lebih rentan mengalaminya.
Proses Terjadinya Radang Gusi
Radang gusi nggak muncul secara tiba-tiba. Ini adalah proses bertahap yang bisa dijelaskan seperti ini:
-
Tahap awal (pembentukan plak):
Setelah makan, sisa makanan dan bakteri membentuk lapisan lengket di gigi. Kalau nggak dibersihkan, bakteri di plak mulai berkembang biak. -
Tahap kedua (iritasi):
Racun yang dihasilkan bakteri mulai mengiritasi jaringan gusi, bikin gusi jadi merah dan sensitif. -
Tahap ketiga (peradangan):
Gusi mulai membengkak, berdarah, dan terasa nyeri. Ini tahap gingivitis. -
Tahap lanjut (kerusakan jaringan):
Kalau diabaikan, peradangan bisa menyebar ke tulang penyangga gigi dan menyebabkan gigi goyang.
Faktor Risiko Radang Gusi
Nggak semua orang punya risiko yang sama. Faktor-faktor berikut bisa meningkatkan kemungkinan kamu kena radang gusi:
-
Perokok aktif
-
Usia di atas 35 tahun
-
Penderita diabetes
-
Wanita hamil atau menyusui
-
Pengguna behel yang tidak rutin membersihkan gigi
-
Pola makan tinggi gula dan rendah serat
Semakin banyak faktor risiko yang kamu punya, semakin besar kemungkinan radang gusi muncul.
Apakah Radang Gusi Bisa Sembuh?
Jawabannya: ya, bisa.
Radang gusi termasuk kondisi yang bisa disembuhkan sepenuhnya, as long as kamu menanganinya sejak dini dan menjaga kebersihan mulut dengan baik.
Tapi kalau sudah berkembang jadi periodontitis, pengobatannya jadi lebih kompleks dan memerlukan perawatan profesional.
Cara Mengatasi Radang Gusi
Ada dua pendekatan utama dalam mengatasi radang gusi: perawatan di rumah dan perawatan oleh dokter gigi.
1. Perawatan di Rumah
-
Sikat gigi dua kali sehari dengan teknik yang benar dan gunakan sikat berbulu lembut.
-
Gunakan pasta gigi berfluoride untuk melindungi enamel dan mencegah pembentukan plak baru.
-
Flossing setiap hari untuk membersihkan sela-sela gigi.
-
Berkumur dengan obat antiseptik untuk mengurangi jumlah bakteri.
-
Perbanyak minum air putih dan konsumsi makanan tinggi vitamin C seperti jeruk, kiwi, dan paprika.
2. Perawatan oleh Dokter Gigi
Kalau kondisinya udah parah, kamu perlu penanganan profesional, seperti:
-
Scaling dan root planing, yaitu pembersihan mendalam untuk mengangkat karang gigi di bawah gusi.
-
Perawatan antibiotik jika ada infeksi bakteri yang meluas.
-
Operasi flap periodontal, untuk membersihkan area yang tidak bisa dijangkau perawatan biasa.
Komplikasi Kalau Radang Gusi Dibiarkan
Radang gusi yang tidak diobati bisa menyebabkan masalah yang lebih besar, bahkan memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut beberapa komplikasinya:
-
Gigi copot permanen.
-
Penyakit jantung dan stroke.
Penelitian menunjukkan bakteri dari infeksi gusi bisa masuk ke aliran darah dan memengaruhi jantung. -
Meningkatkan risiko kelahiran prematur pada ibu hamil.
-
Memperparah diabetes karena peradangan memengaruhi kadar gula darah.
Jadi, kalau kamu udah mulai ngerasa gejala ringan seperti gusi berdarah atau bau mulut, jangan tunggu parah baru ditangani.
Cara Mencegah Radang Gusi
Mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati.
Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa kamu lakukan setiap hari:
-
Sikat gigi dua kali sehari, minimal dua menit.
-
Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
-
Hindari rokok dan minuman beralkohol.
-
Rutin kontrol ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
-
Konsumsi makanan tinggi serat dan vitamin.
-
Minum air putih yang cukup untuk menjaga kelembapan mulut.
Dengan kebiasaan sederhana ini, kamu bisa menjaga kesehatan gusi dan gigi jangka panjang.
Fakta Menarik Tentang Radang Gusi
-
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 50% populasi dewasa di dunia mengalami radang gusi ringan hingga sedang.
-
Studi dari American Dental Association (ADA) menyebut radang gusi adalah penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa usia 30 tahun ke atas.
-
Penelitian dalam Journal of Periodontology (2023) menemukan hubungan antara gingivitis kronis dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
-
Gusi wanita hamil lebih rentan meradang karena perubahan hormon estrogen dan progesteron.
Baca Juga : Kenapa Tambal Gigi Itu Penting Banget? Jawabannya Bikin Kaget
Kesimpulan
Radang gusi mungkin terlihat sepele, tapi efeknya bisa besar kalau diabaikan.
Kuncinya adalah menjaga kebersihan mulut secara rutin, memahami tanda-tanda awal, dan tidak menunda perawatan kalau gejala sudah muncul.
Kesehatan gusi sama pentingnya dengan kesehatan gigi.
Gigi yang kuat nggak akan berarti kalau gusinya nggak sehat.
So, jangan tunggu sampai sakit baru peduli. Mulailah dari hal kecil, seperti rajin sikat gigi dan kontrol rutin.
Karena senyum yang sehat selalu dimulai dari gusi yang sehat.
Sumber Artikel :
-
World Health Organization (WHO) – https://www.who.int
-
American Dental Association (ADA) – https://www.ada.org
-
Mayo Clinic – https://www.mayoclinic.org
-
Journal of Periodontology, 2023