Paracetamol (acetaminophen) merupakan analgesik dan antipiretik yang banyak digunakan untuk meredakan nyeri, termasuk nyeri gigi akibat peradangan, gigi berlubang, atau pasca tindakan perawatan gigi seperti pencabutan maupun pemasangan behel.
Dalam konteks kedokteran gigi, obat ini sering diresepkan untuk mengontrol rasa sakit ringan hingga sedang, tanpa efek samping berat pada lambung seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Karena itu, paracetamol sering jadi pilihan pertama dokter gigi untuk pasien yang membutuhkan pereda nyeri pasca perawatan.
Berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO, 2023), paracetamol termasuk dalam daftar obat esensial yang aman digunakan untuk mengatasi nyeri ringan bila dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan.
Daftar Isi
- Cara Kerja Paracetamol pada Nyeri Gigi
- Baca Juga : Nggak Cuma Buat Demam, Paracetamol Juga Bisa Redain Nyeri Gigi Loh!
- Dosis Paracetamol yang Aman untuk Keluhan Gigi
- Dosis untuk Dewasa
- Dosis untuk Anak-anak
- Tips Aman
- Paracetamol vs Ibuprofen — Mana Lebih Baik untuk Sakit Gigi?
- Kapan Paracetamol Dibutuhkan dalam Perawatan Gigi
- 1. Setelah Pencabutan Gigi
- 2. Setelah Scaling atau Pembersihan Karang Gigi
- 3. Setelah Pemasangan Behel
- 4. Setelah Prosedur Estetik (Veneer atau Crown)
- Efek Samping Paracetamol dan Cara Mencegahnya
- Cara Mencegah Efek Samping
- Kapan Harus ke Dokter Gigi?
- Baca Juga : Obat Sakit Gigi Paling Ampuh yang Direkomendasikan Dokter Gigi
- Kesimpulan
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Fungsi Obat Kumur yang Jarang Diketahui, Ternyata Penting Banget!
Cara Kerja Paracetamol pada Nyeri Gigi
Secara farmakologis, paracetamol bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) di sistem saraf pusat. Enzim ini berperan dalam pembentukan prostaglandin, senyawa yang menyebabkan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.
Dengan menekan produksi prostaglandin, paracetamol membantu mengurangi persepsi nyeri di otak, meskipun tidak memiliki efek antiinflamasi langsung di jaringan gusi atau gigi. Karena itu, paracetamol efektif untuk:
-
Nyeri gigi berlubang
-
Nyeri akibat gigi sensitif
-
Nyeri setelah tindakan scaling atau pembersihan karang gigi
-
Nyeri pasca pencabutan atau penyesuaian behel
“Paracetamol tidak mengatasi penyebab nyeri gigi, tetapi membantu mengontrol rasa sakit hingga pasien mendapat perawatan definitif di klinik gigi.”— Journal of Dental Pharmacology, 2024
Baca Juga : Nggak Cuma Buat Demam, Paracetamol Juga Bisa Redain Nyeri Gigi Loh!

Dosis Paracetamol yang Aman untuk Keluhan Gigi
Dosis untuk Dewasa
-
500 mg – 1000 mg per kali minum
-
Dapat dikonsumsi setiap 4–6 jam bila nyeri masih terasa
-
Dosis maksimal: 4000 mg (4 gram) per hari
Dosis untuk Anak-anak
-
10–15 mg/kg berat badan per kali minum
-
Dapat diulang tiap 4–6 jam bila diperlukan
-
Jangan melebihi 60 mg/kg berat badan per hari
Tips Aman
-
Selalu konsumsi setelah makan atau bersama air putih yang cukup.
-
Hindari mengombinasikan paracetamol dengan obat flu atau analgesik lain yang juga mengandung paracetamol.
-
Jika nyeri tidak membaik setelah 2–3 hari, segera konsultasikan ke dokter gigi.
Paracetamol vs Ibuprofen — Mana Lebih Baik untuk Sakit Gigi?
Keduanya efektif, tetapi memiliki perbedaan penting:
Aspek | Paracetamol | Ibuprofen |
---|---|---|
Efek utama | Analgesik & antipiretik | Analgesik, antipiretik, antiinflamasi |
Aman untuk lambung | ✅ Aman | ❌ Dapat menyebabkan iritasi lambung |
Efek anti radang | Tidak ada | Ada |
Aman untuk pasien maag | ✅ Ya | ❌ Tidak disarankan |
Dosis umum dewasa | 500–1000 mg/4–6 jam | 200–400 mg/6 jam |
Untuk kasus nyeri gigi ringan hingga sedang, paracetamol sudah cukup efektif.
Namun, bila disertai pembengkakan gusi atau infeksi, dokter gigi biasanya menambahkan obat antiinflamasi atau antibiotik sesuai indikasi.
Kapan Paracetamol Dibutuhkan dalam Perawatan Gigi
Paracetamol tidak hanya digunakan untuk nyeri akibat gigi berlubang, tetapi juga diresepkan dalam berbagai prosedur perawatan gigi profesional, antara lain:
1. Setelah Pencabutan Gigi
Setelah prosedur pencabutan, pasien sering mengalami nyeri pada area luka selama 1–2 hari. Paracetamol membantu mengurangi rasa sakit tanpa mengganggu proses penyembuhan.
2. Setelah Scaling atau Pembersihan Karang Gigi
Beberapa pasien merasakan sensitivitas gigi sementara setelah scaling. Dosis ringan paracetamol dapat membantu meredakan rasa ngilu.
3. Setelah Pemasangan Behel
Pada hari-hari pertama setelah pemasangan atau penyesuaian behel, tekanan dari kawat dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Paracetamol membantu mengurangi ketegangan jaringan gusi dan otot rahang.
4. Setelah Prosedur Estetik (Veneer atau Crown)
Pasien yang menjalani veneer atau pemasangan mahkota gigi kadang mengalami rasa nyeri ringan akibat adaptasi saraf gigi. Paracetamol dapat diberikan dalam dosis moderat selama masa pemulihan.
Efek Samping Paracetamol dan Cara Mencegahnya
Paracetamol tergolong aman, tetapi penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati (hepatotoksisitas). Berikut efek samping yang perlu diwaspadai:
-
Mual, muntah, atau nyeri perut bagian atas
-
Kulit dan mata menguning (gejala kerusakan hati)
-
Reaksi alergi seperti gatal atau ruam
Cara Mencegah Efek Samping
-
Jangan konsumsi lebih dari dosis maksimal harian.
-
Hindari alkohol selama terapi.
-
Informasikan kepada dokter jika kamu sedang menggunakan obat lain, terutama warfarin, rifampicin, atau carbamazepine, yang bisa memengaruhi metabolisme paracetamol.
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Paracetamol bukan solusi jangka panjang untuk nyeri gigi.
Jika rasa sakit terus muncul, itu menandakan masalah pada struktur gigi atau jaringan di sekitarnya yang perlu ditangani langsung oleh dokter gigi.
Segera periksa ke klinik jika:
-
Nyeri gigi berlangsung lebih dari 3 hari
-
Muncul bengkak di pipi atau gusi
-
Nyeri disertai demam tinggi
-
Ada kesulitan membuka mulut atau mengunyah
Menunda perawatan gigi hanya akan memperparah kondisi dan meningkatkan risiko infeksi yang lebih luas.
Baca Juga : Obat Sakit Gigi Paling Ampuh yang Direkomendasikan Dokter Gigi

Kesimpulan
Paracetamol merupakan obat pereda nyeri yang aman dan efektif untuk mengatasi keluhan gigi ringan, terutama setelah tindakan perawatan di klinik.
Namun, obat ini tidak menyembuhkan penyebab utama nyeri, sehingga konsultasi ke dokter gigi tetap penting untuk mendapatkan diagnosis dan terapi yang tepat.
Gunakan paracetamol sesuai anjuran dosis, dan jangan lupa — kesehatan gigi yang baik berawal dari perawatan rutin dan pemeriksaan berkala.
Sumber Artikel
-
World Health Organization (2023). WHO Model List of Essential Medicines.
-
Kementerian Kesehatan RI (2024). Pedoman Penggunaan Obat Analgesik dan Antipiretik.
-
National Health Service (NHS). Paracetamol: Uses, Dosage, and Side Effects. Updated 2024.
-
Journal of Dental Pharmacology. Acetaminophen Use in Dental Pain Management. 2024.
-
U.S. Food and Drug Administration (FDA). Acetaminophen Information for Consumers.