Pernah nggak sih kamu lihat orang yang udah capek-capek pake behel bertahun-tahun, tapi beberapa bulan setelah dilepas giginya balik lagi berantakan? Nah, inilah salah satu alasan kenapa retainer gigi jadi super penting. Retainer itu ibarat “guardian” buat gigi kamu, yang memastikan posisi baru tetap stabil dan nggak gampang bergeser.
Banyak orang masih bingung soal fungsi retainer, cara kerjanya, sampai efek kalau malas pakai. Artikel ini bakal ngebahas semua hal tentang retainer gigi, mulai dari pengertian, fungsi utama, jenis-jenisnya, cara merawat, risiko kalau diabaikan, sampai mitos yang sering bikin salah paham. Let’s dive in!
Daftar Isi
- Apa Itu Retainer Gigi?
- Fungsi Utama Retainer Gigi
- Jenis-Jenis Retainer Gigi
- 1. Retainer Lepasan (Removable Retainer)
- 2. Retainer Permanen (Fixed Retainer)
- Berapa Lama Retainer Harus Dipakai?
- Risiko Kalau Malas Pakai Retainer
- Cara Merawat Retainer
- Mitos & Fakta Tentang Retainer
- FAQ (Frequently Asked Questions)
- Kesimpulan
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Rahasia Cabut Gigi Bungsu Lebih Nyaman & Cepat Pulih
Apa Itu Retainer Gigi?
Retainer gigi adalah alat ortodonti yang dipakai setelah behel (braces) dilepas. Tujuannya untuk menjaga posisi gigi tetap stabil di tempat barunya.
Kenapa perlu? Karena setelah perawatan ortodonti, jaringan sekitar gigi masih dalam proses adaptasi. Ligamen periodontal, tulang rahang, dan gusi butuh waktu untuk “mengingat” posisi gigi yang baru. Tanpa retainer, gigi bisa bergeser balik (relapse).
Retainer biasanya dipakai dalam jangka waktu tertentu sesuai instruksi dokter gigi. Ada yang harus dipakai setiap hari (full-time) pada awalnya, lalu perlahan berkurang jadi hanya malam hari (night-time use)
Baca Juga : 5 Manfaat Retainer Gigi yang Sering Diremehkan, Padahal Penting Banget!

Fungsi Utama Retainer Gigi
-
Menjaga gigi tetap pada posisi baru
Setelah lepas behel, gigi cenderung “nakal” dan ingin kembali ke posisi semula. Retainer menahan gigi supaya tetap lurus. -
Membantu jaringan mulut beradaptasi
Tulang dan gusi butuh waktu untuk menguat di sekitar posisi baru gigi. Retainer membantu proses ini. -
Mencegah relapse ortodonti
Relapse = kondisi ketika gigi kembali berantakan setelah perawatan. Tanpa retainer, risiko relapse sangat tinggi. -
Menstabilkan gigitan
Retainer juga bantu memastikan gigitan (bite) tetap sesuai hasil perawatan ortodonti. -
Membantu bicara dan fungsi mulut
Pada beberapa kasus, retainer bisa membantu memperbaiki fungsi bicara yang sempat terganggu akibat perubahan posisi gigi.
Jenis-Jenis Retainer Gigi
1. Retainer Lepasan (Removable Retainer)
-
Hawley Retainer → terbuat dari kawat dan akrilik. Bisa dilepas-pasang, awet, tapi agak terlihat.
-
Clear Retainer (Essix Retainer) → transparan, bentuknya mirip aligner. Lebih estetik karena hampir nggak kelihatan.
2. Retainer Permanen (Fixed Retainer)
-
Dipasang dengan cara ditempelkan kawat tipis di belakang gigi depan.
-
Tidak bisa dilepas sendiri.
-
Cocok untuk pasien dengan risiko tinggi gigi bergeser.
Berapa Lama Retainer Harus Dipakai?
Jawabannya: tergantung kondisi tiap pasien. Umumnya:
-
6–12 bulan pertama → full-time (kecuali saat makan dan sikat gigi).
-
Setelahnya → cukup dipakai malam hari.
-
Beberapa kasus → dianjurkan pakai seumur hidup saat tidur malam, demi mencegah gigi geser kembali.
Risiko Kalau Malas Pakai Retainer
-
Harus pasang behel ulang (waste of money & time).
-
Gigitan jadi tidak nyaman.
-
Estetika senyum berkurang.
Intinya, kalau kamu sudah invest waktu, tenaga, dan biaya buat pakai behel, jangan sia-siakan dengan malas pakai retainer.
Cara Merawat Retainer
-
Rutin dibersihkan → pakai sikat gigi lembut + air sabun ringan.
-
Jangan kena panas → hindari air panas atau menaruh di dashboard mobil. Bisa bikin bentuknya berubah.
-
Simpan di case khusus → biar nggak hilang atau patah.
-
Hindari makanan lengket/keras kalau pakai retainer permanen.
-
Kontrol rutin ke dokter gigi untuk cek kondisi retainer.
Mitos & Fakta Tentang Retainer
-
Mitos: Retainer cuma dipakai sebentar.
➝ Fakta: Banyak orang harus pakai bertahun-tahun, bahkan seumur hidup saat tidur. -
Mitos: Retainer bikin ngomong cadel terus.
➝ Fakta: Awalnya iya, tapi mulut biasanya cepat beradaptasi. -
Mitos: Semua orang pakai retainer yang sama.
➝ Fakta: Jenis retainer disesuaikan kebutuhan tiap pasien.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah retainer sakit dipakai?
Biasanya tidak, tapi mungkin terasa sedikit menekan di awal.
2. Boleh nggak kalau lupa pakai seminggu?
Risikonya gigi mulai geser. Kalau lupa lama, mungkin perlu cetak ulang retainer baru.
3. Retainer bisa bikin gigi putih?
Nope, retainer bukan alat pemutih gigi. Tapi kalau rajin merawat, gigi bisa tetap bersih.
4. Apakah semua orang yang pakai behel harus pakai retainer?
Iya, retainer adalah bagian wajib dari perawatan ortodonti.
Baca Juga : Berapa Lama Harus Pakai Retainer Gigi? Jawaban dari Dokter Gigi

Kesimpulan
Retainer gigi adalah penjaga hasil perawatan ortodonti. Tanpa retainer, hasil berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pakai behel bisa hilang begitu saja. Fungsi utamanya menjaga gigi tetap stabil, membantu jaringan beradaptasi, dan mencegah relapse.
Kalau kamu sudah selesai pakai behel, jangan malas pakai retainer. Anggap aja retainer itu “insurance” buat senyum yang udah kamu perjuangkan.
Sumber Artikel
-
American Association of Orthodontists (AAO). Retainers: What You Need to Know.
https://aaoinfo.org/retainers -
Mayo Clinic. Braces: How to Care for Your Teeth After Braces.
https://www.mayoclinic.org/braces-aftercare -
Colgate Oral Care Center. What Are Dental Retainers and Why Are They Important?
https://www.colgate.com/en-us/oral-health/braces-and-retainers/what-are-dental-retainers -
Proffit, W.R., Fields, H.W., & Sarver, D.M. Contemporary Orthodontics. Elsevier. 2018.
https://doi.org/10.1016/C2015-0-01618-4 -
Littlewood, S.J., Millett, D.T., Doubleday, B., Bearn, D.R., & Worthington, H.V. (2016). Retention procedures for stabilising tooth position after treatment with orthodontic braces. Cochrane Database of Systematic Reviews.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD002283.pub4