Pernah bingung harus ke dokter gigi umum atau spesialis?
Banyak orang masih berpikir semua dokter gigi itu sama. Padahal, dunia kedokteran gigi luas, ada yang fokus pada perawatan standar sehari-hari, ada juga yang mendalami bidang tertentu seperti behel, gusi, hingga operasi mulut.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang bedanya dokter gigi umum dan spesialis, kapan harus ke masing-masing, serta tips agar tidak salah pilih.
Daftar Isi
- Kenapa Penting Tahu Bedanya Dokter Gigi Umum dan Spesialis?
- Baca Juga : Fakta Mengejutkan Tentang Gigi Geraham yang Jarang Orang Tahu
- Apa Itu Dokter Gigi Umum?
- Peran dan Tugas Dokter Gigi Umum
- Kapan Harus ke Dokter Gigi Umum?
- Apa Itu Dokter Gigi Spesialis?
- Jenis-Jenis Dokter Gigi Spesialis
- Kapan Harus ke Dokter Gigi Spesialis?
- Bedanya Dokter Gigi Umum dan Spesialis
- Mana yang Tepat Buat Kamu?
- Mitos yang Harus Diluruskan
- Tips Memilih Dokter Gigi yang Tepat
- Baca Juga : Kapan Harus ke Dokter Gigi? Panduan Lengkap untuk Kesehatan Gigi
- Kesimpulan
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Bau Mulut Bisa Ganggu Percaya Diri, Begini Cara Atasinya
Kenapa Penting Tahu Bedanya Dokter Gigi Umum dan Spesialis?
Sama halnya seperti dokter umum dan dokter spesialis pada bidang kesehatan tubuh, dokter gigi juga memiliki cabang keilmuan.
Jika salah pilih, bisa membuat perawatan tidak maksimal. Misalnya, sakit gigi parah tapi malah datang ke dokter gigi yang hanya fokus behel. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa:
-
Menghemat waktu karena langsung ke dokter yang tepat.
-
Menghemat biaya karena tidak bolak-balik periksa.
-
Mendapatkan treatment sesuai kebutuhan.
Baca Juga : Fakta Mengejutkan Tentang Gigi Geraham yang Jarang Orang Tahu

Apa Itu Dokter Gigi Umum?
Dokter gigi umum adalah tenaga medis yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar kedokteran gigi (S1 + profesi). Mereka mampu menangani sebagian besar masalah gigi yang umum dialami masyarakat.
Peran dan Tugas Dokter Gigi Umum
Biasanya, dokter gigi umum bisa membantu untuk:
-
Pemeriksaan rutin (check-up setiap 6 bulan).
-
Tambal gigi berlubang.
-
Cabut gigi.
-
Konsultasi dasar sebelum dirujuk ke spesialis.
Kapan Harus ke Dokter Gigi Umum?
Kamu cocok ke dokter gigi umum jika:
-
Membutuhkan perawatan ringan dan rutin.
-
Gigi berlubang kecil.
-
Perlu kontrol kesehatan mulut anak.
-
Ingin mendapatkan edukasi cara merawat gigi yang benar.
Apa Itu Dokter Gigi Spesialis?
Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang melanjutkan pendidikan profesi ke jenjang lebih tinggi (spesialisasi). Lama pendidikan biasanya 2–4 tahun setelah lulus dokter gigi umum. Mereka fokus pada satu bidang tertentu, misalnya ortodonti, bedah mulut, atau periodonsia.
Jenis-Jenis Dokter Gigi Spesialis
-
Spesialis Ortodonti (Ortodonsia)
Fokus: perawatan behel gigi, merapikan susunan gigi, koreksi gigitan. -
Spesialis Bedah Mulut (Oral Surgery)
Fokus: operasi gigi bungsu, implan gigi, bedah rahang. -
Spesialis Periodonsia
Fokus: kesehatan gusi dan tulang penyangga gigi. -
Spesialis Konservasi Gigi (Endodonti)
Fokus: perawatan saluran akar, gigi mati tapi masih bisa diselamatkan. -
Spesialis Prosthodonsia
Fokus: gigi palsu, crown, bridge, veneer. -
Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Pedodonti)
Fokus: perawatan gigi anak dari bayi hingga remaja.
Masih ada beberapa spesialis lain seperti radiologi mulut, penyakit mulut, hingga ortopedi rahang.
Kapan Harus ke Dokter Gigi Spesialis?
-
Gigi membutuhkan perawatan behel → ortodontis.
-
Gigi bungsu tumbuh miring → bedah mulut.
-
Gusi sering berdarah parah → periodontis.
-
Ingin pasang veneer atau crown → prosthodonsia.
-
Anak susah makan karena gigi tumbuh tidak normal → pedodontis.
Bedanya Dokter Gigi Umum dan Spesialis
Aspek | Dokter Gigi Umum | Dokter Gigi Spesialis |
---|---|---|
Pendidikan | S1 Kedokteran Gigi + Profesi | Pendidikan Spesialis tambahan 2–4 tahun |
Layanan | Basic treatment: tambal, cabut, scaling, check-up | Advanced treatment: behel, implan, bedah, veneer, dsb |
Biaya | Relatif lebih murah | Lebih mahal karena kompleksitas kasus |
Pasien | Semua kalangan dengan masalah umum | Pasien dengan masalah khusus atau kompleks |
Tujuan | Pencegahan dan perawatan dasar | Penanganan lanjutan serta estetik |
Mana yang Tepat Buat Kamu?
Sebenarnya bukan soal memilih salah satu, tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Jika masalah masih ringan → cukup ke dokter gigi umum.
-
Jika butuh perawatan spesifik atau lanjutan → langsung ke spesialis.
Banyak orang mulai dari dokter gigi umum untuk konsultasi awal. Jika perlu rujukan, barulah diarahkan ke spesialis sesuai kebutuhan.
Mitos yang Harus Diluruskan
-
“Semua dokter gigi bisa pasang behel.” → Salah. Behel idealnya ditangani ortodontis.
-
“Dokter gigi spesialis selalu lebih bagus.” → Tidak juga. Jika hanya tambal gigi kecil, cukup dokter gigi umum.
-
“Dokter gigi umum tidak bisa menangani kasus sulit.” → Bisa, tetapi jika terlalu kompleks biasanya akan dirujuk ke spesialis.
Tips Memilih Dokter Gigi yang Tepat
-
Cari klinik gigi dengan reputasi baik (bisa cek review online).
-
Pastikan dokter memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang valid.
-
Sesuaikan dengan kebutuhan (umum atau spesialis).
-
Utamakan kenyamanan serta komunikasi yang baik dengan dokter.
Baca Juga : Kapan Harus ke Dokter Gigi? Panduan Lengkap untuk Kesehatan Gigi

Kesimpulan
Perbedaan dokter gigi umum dan spesialis terletak pada pendidikan, jenis layanan, biaya, dan kompleksitas kasus yang ditangani.
-
Dokter gigi umum: perawatan dasar dan pencegahan.
-
Dokter gigi spesialis: kasus khusus dan advanced treatment.
Kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan cari bantuan profesional sesuai kebutuhanmu.
Sumber Artikel
-
American Dental Association (ADA) – “Types of Dental Specialists”: https://www.ada.org/resources/careers/dental-specialties
-
World Dental Federation (FDI) – Oral Health Topics: https://www.fdiworlddental.org/oral-health
-
Ikatan Dokter Gigi Indonesia (PDGI): https://pdgi.or.id/
-
Journal of Dental Research (JDR) – Research Articles: https://journals.sagepub.com/home/jdr