Kalau ngomongin soal kesehatan gigi, biasanya yang kebayang pertama kali itu scaling, cabut gigi, atau behel. Padahal ada satu perawatan yang sering dianggap “sepele” tapi dampaknya lumayan besar buat tampilan senyum kita, yaitu polishing gigi.
Banyak orang masih bingung, polishing itu sebenarnya apa sih? Apakah cuma buat gaya-gayaan biar gigi kinclong? Atau memang ada manfaat medisnya? Yuk, kita kupas tuntas dengan bahasa santai tapi tetap informatif.
Daftar Isi
- Apa Itu Polishing Gigi?
- Baca Juga : Stop Panik! Begini Proses Perawatan Saluran Akar yang Bikin Gigi Selamat
- Manfaat Polishing Gigi yang Sering Diremehkan
- 1. Menghilangkan Noda Permukaan
- 2. Permukaan Gigi Jadi Lebih Halus
- 3. Menunjang Kesehatan Gusi
- 4. Nafas Lebih Segar
- 5. Estetika dan Percaya Diri
- Siapa yang Perlu Polishing Gigi?
- Apakah Polishing Gigi Menyakitkan?
- Bedanya Polishing dengan Scaling
- Seberapa Sering Perlu Polishing Gigi?
- Polishing Gigi Bukan Pengganti Bleaching
- Tips Setelah Polishing Gigi
- Kesimpulan
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Awas Bahaya Gigi Hitam Yang Kamu Harus Waspadai!
Apa Itu Polishing Gigi?
Polishing gigi adalah prosedur perawatan gigi di mana dokter gigi membersihkan permukaan gigi menggunakan alat khusus dan pasta abrasif lembut. Tujuannya bukan cuma bikin gigi lebih halus dan berkilau, tapi juga menghilangkan noda di permukaan akibat kopi, teh, rokok, atau makanan berwarna gelap lainnya.
Kalau scaling berfokus pada mengangkat karang gigi yang keras, polishing lebih fokus ke tahap finishing—semacam “touch up” biar gigi terasa bersih maksimal. Ibaratnya, scaling itu kayak deep cleaning, sedangkan polishing itu kayak finishing polish di salon mobil.
Baca Juga : Stop Panik! Begini Proses Perawatan Saluran Akar yang Bikin Gigi Selamat

Manfaat Polishing Gigi yang Sering Diremehkan
1. Menghilangkan Noda Permukaan
Kebiasaan ngopi atau minum teh bisa ninggalin stain di gigi. Polishing membantu menghapus noda-noda itu sehingga gigi kelihatan lebih cerah. Walaupun nggak seputih bleaching, hasilnya tetap noticeable.
2. Permukaan Gigi Jadi Lebih Halus
Setelah polishing, gigi terasa lebih licin. Ini bukan cuma bikin enak waktu dijilat lidah, tapi juga mengurangi penumpukan plak di kemudian hari. Plak lebih gampang nempel di gigi yang kasar dibanding gigi yang halus.
3. Menunjang Kesehatan Gusi
Karena polishing biasanya dilakukan setelah scaling, hasilnya bikin gusi jadi lebih sehat. Plak dan noda yang hilang akan mengurangi risiko radang gusi (gingivitis).
4. Nafas Lebih Segar
Sisa plak dan stain kadang jadi salah satu penyebab bau mulut. Dengan polishing, kebersihan mulut lebih terjaga sehingga nafas jadi lebih fresh.
5. Estetika dan Percaya Diri
Let’s be real—senyum dengan gigi yang bersih dan halus bikin kepercayaan diri naik level. Walaupun efeknya nggak se-dramatis veneer atau bleaching, tapi tetap ada boost secara visual.
Siapa yang Perlu Polishing Gigi?
Polishing gigi sebenarnya bisa dilakukan hampir semua orang. Tapi, yang paling sering disarankan adalah:
- Peminum kopi, teh, atau wine → karena minuman ini meninggalkan noda.
- Perokok → asap rokok bikin stain cokelat di permukaan gigi.
- Orang dengan plak tipis tapi sering muncul → polishing membantu maintenance.
- Mereka yang baru scaling → polishing adalah tahap terakhir untuk finishing.
Apakah Polishing Gigi Menyakitkan?
Good news, polishing gigi itu nggak sakit sama sekali. Prosesnya cepat, biasanya hanya beberapa menit setelah scaling. Kamu hanya akan merasakan sensasi digosok dengan alat dan pasta berasa mint
Bedanya Polishing dengan Scaling
Banyak orang suka ketuker antara scaling dan polishing.
- Scaling: membersihkan karang gigi (tartar) yang keras dan nempel kuat di sela-sela gigi.
- Polishing: tahap akhir untuk bikin gigi lebih halus dan mengurangi stain permukaan.
Biasanya kedua prosedur ini dilakukan bersamaan dalam satu kunjungan ke dokter gigi.
Seberapa Sering Perlu Polishing Gigi?
Rata-rata, polishing dilakukan setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan scaling. Tapi frekuensinya bisa berbeda tergantung kondisi gigi dan kebiasaan kamu. Kalau sering ngopi atau merokok, mungkin dokter akan menyarankan lebih sering.
Polishing Gigi Bukan Pengganti Bleaching
Ini yang penting: polishing gigi bukan perawatan pemutihan gigi. Kalau kamu ingin warna gigi naik 2–3 tingkat lebih putih, bleaching adalah jawabannya. Polishing hanya membantu mengurangi noda permukaan sehingga warna asli gigi terlihat lebih fresh.
Tips Setelah Polishing Gigi
Biar hasilnya tahan lama, coba ikuti beberapa tips ini:
- Batasi konsumsi kopi, teh, dan minuman berwarna gelap.
- Jangan merokok (atau minimal kurangi).
- Rajin sikat gigi 2x sehari dengan pasta gigi berfluoride.
- Gunakan dental floss untuk membersihkan sela gigi.
- Rutin periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Baca Juga : Bikin Senyum Auto Glowing dengan Polishing Gigi, Yuk Intip Caranya!

Kesimpulan
Polishing gigi memang sering dipandang remeh, padahal manfaatnya cukup signifikan untuk kesehatan dan penampilan. Gigi jadi lebih halus, noda permukaan berkurang, nafas lebih segar, dan tentu saja bikin senyum lebih pede.
Kalau kamu belum pernah coba, mungkin saatnya masukkan polishing ke dalam jadwal rutin perawatan gigi setiap 6 bulan sekali.
Sumber Artikel
- American Dental Association. “Polishing Teeth: What You Need to Know.” ADA.org
- Cleveland Clinic. “Dental Cleaning: What to Expect.” Cleveland Clinic
- Oral Health Foundation. “Dental Polishing Explained.” Dentalhealth.org
- Darby ML, Walsh M. Dental Hygiene: Theory and Practice. Elsevier Health Sciences, 2019.