Pernah ngalamin sakit gigi pas lagi butuh banget konsentrasi atau lagi pengen enjoy makan enak? Rasanya nyut-nyutan, kepala jadi ikut pusing, bahkan kadang bikin susah tidur. Yup, gigi yang sakit emang salah satu masalah kesehatan mulut yang sering banget dialami banyak orang, dari anak-anak sampai orang dewasa.
But the real question is: kenapa bisa terjadi, dan gimana cara mengatasinya dengan tepat? Yuk, kita bahas bareng-bareng.
Daftar Isi
- Apa Itu Sakit Gigi?
- Penyebab Utama Sakit Gigi
- Baca Juga : Berapa Kali Scaling Gigi dalam Setahun? Yuk Cari Tau Biar Senyum Tetap Fresh
- Gejala Sakit Gigi yang Perlu Diperhatikan
- Cara Mengatasi Sakit Gigi
- Perawatan Medis untuk Sakit Gigi
- Cara Mencegah Sakit Gigi
- Mitos Seputar Sakit Gigi
- Kapan Harus ke Dokter Gigi?
- Baca Juga : Rahasia Mencegah Karies Yang Jarang Orang Tahu
- Kesimpulan
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Jangan Panik! Begini Cara Pertolongan Pertama Gigi Copot
Apa Itu Sakit Gigi?
Sakit gigi adalah kondisi nyeri yang muncul di sekitar gigi atau gusi. Rasa sakitnya bisa ringan sampai berat, bahkan menjalar ke rahang, telinga, atau kepala. Biasanya, bukan cuma sekadar “rasa nyut-nyutan biasa”. Itu bisa jadi tanda ada masalah serius pada gigi atau jaringan di sekitarnya.
Penyebab Utama Sakit Gigi
Ada banyak faktor yang bikin sakitnya muncul. Beberapa yang paling sering terjadi antara lain:
-
Gigi Berlubang (Dental Caries)
Ini penyebab paling umum. Bakteri dari sisa makanan menghasilkan asam yang merusak email gigi sampai terbentuk lubang. Kalau udah dalam, bisa nyampe ke saraf gigi dan bikin sakit parah. -
Infeksi atau Abses Gigi
Ketika bakteri masuk ke dalam pulpa (jaringan saraf gigi), bisa terbentuk nanah di sekitar akar gigi. Kondisi ini bikin sakit luar biasa. -
Gusi Bermasalah (Gingivitis / Periodontitis)
Radang gusi bisa bikin gusi bengkak, berdarah, dan akhirnya memicunya. Kalau dibiarkan, bisa merusak tulang penyangga gigi. -
Gigi Retak atau Patah
Sometimes, even a small crack could cause big pain. Retakan gigi bikin saraf jadi lebih sensitif terhadap makanan panas, dingin, atau manis. -
Tumbuhnya Gigi Bungsu (Wisdom Tooth)
Pertumbuhan gigi bungsu sering bikin nyeri karena posisinya miring atau tumbuh sebagian. -
Tambalan Gigi yang Rusak
Tambalan lama yang sudah aus atau pecah bisa membuka jalur bakteri masuk lagi ke gigi.
Baca Juga : Berapa Kali Scaling Gigi dalam Setahun? Yuk Cari Tau Biar Senyum Tetap Fresh

Gejala Sakit Gigi yang Perlu Diperhatikan
Sakit gigi biasanya punya tanda-tanda seperti:
-
Nyeri berdenyut yang terus-menerus.
-
Sensitivitas saat makan atau minum panas/dingin.
-
Bengkak di sekitar gigi atau gusi.
-
Kadang disertai demam (kalau ada infeksi).
Kalau kamu ngalamin gejala di atas, jangan tunggu sampai parah. Better check with a dentist sooner.
Cara Mengatasi Sakit Gigi
Sebelum bisa ke dokter gigi, ada beberapa cara yang bisa membantu meredakan rasa sakitnya sementara :
-
Kumur Air Garam Hangat
Sederhana tapi efektif. Air garam bisa bantu membunuh bakteri dan mengurangi peradangan. -
Kompres Dingin
Tempelkan es yang dibungkus kain ke pipi dekat gigi yang sakit. Ini bisa bantu mengurangi rasa sakit dan bengkak. -
Obat Pereda Nyeri (Painkillers)
Seperti ibuprofen atau paracetamol bisa bantu meredakan nyeri sementara. Tapi ingat, ini bukan solusi permanen. -
Hindari Makanan/Minuman Panas, Dingin, atau Manis
Karena bisa bikin rasa sakit makin terasa. -
Jaga Kebersihan Mulut
Sikat gigi dengan lembut di sekitar area yang sakit.
Perawatan Medis untuk Sakit Gigi
Kalau udah ke dokter, penanganan tergantung penyebabnya:
-
Tambal Gigi → Kalau sakit karena gigi berlubang.
-
Perawatan Saluran Akar (Root Canal) → Kalau infeksi udah sampai ke saraf.
-
Pencabutan Gigi → Kalau gigi udah rusak parah dan nggak bisa diselamatkan.
-
Perawatan Gusi → Untuk kasus radang gusi atau periodontitis.
-
Antibiotik → Kalau ada infeksi parah dengan abses.
Cara Mencegah Sakit Gigi
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Here are some tips:
-
Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
-
Gunakan benang gigi (flossing) untuk membersihkan sela-sela gigi.
-
Batasi konsumsi makanan manis atau asam.
-
Rutin periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
-
Jangan tunda perawatan kalau ada lubang kecil di gigi.
Mitos Seputar Sakit Gigi
Ada banyak mitos yang sering dipercaya orang, padahal nggak sepenuhnya benar:
-
“Kalau sakit gigi, tempel bawang putih aja langsung sembuh.”
Faktanya, bawang putih memang punya sifat antibakteri, tapi nggak bisa menggantikan perawatan medis. -
“Sakit gigi bisa hilang sendiri.”
Sakit gigi biasanya tanda ada masalah. Kalau dibiarkan, bisa makin parah dan berbahaya. -
“Minum obat pereda nyeri cukup, nggak perlu ke dokter.”
Obat hanya meredakan gejala, bukan menyembuhkan penyebabnya.

Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Segera temui dokter gigi kalau:
-
Nyeri tidak hilang lebih dari 2 hari.
-
Sakit gigi disertai demam dan bengkak.
-
Susah membuka mulut atau menelan.
-
Rasa nyeri semakin intens walau sudah minum obat.
Baca Juga : Rahasia Mencegah Karies Yang Jarang Orang Tahu
Kesimpulan
Sakit gigi bukan masalah kecil yang bisa disepelekan. Walaupun awalnya hanya terasa nyeri ringan, kalau dibiarkan bisa berujung pada infeksi serius. Perawatan awal di rumah memang bisa membantu, tapi solusi jangka panjang tetap harus lewat dokter gigi.
So, kalau kamu lagi struggle dengan toothache, jangan tunggu lama. Take action, karena kesehatan gigi itu investasi buat masa depan.
Sumber Artikel
-
American Dental Association. Toothache: Causes and Treatments.
-
Mayo Clinic. Toothache: Symptoms and Causes.
-
Cleveland Clinic. Toothache: Causes, Symptoms & Treatment.
-
Nagaveni NB, Poornima P. (2020). Dental Caries: A Microbiological Approach. Journal of Clinical and Diagnostic Research.