Kalau ngomongin soal karang gigi (dental calculus), banyak orang mikirnya cuma soal “gigi jadi kuning” atau “nggak enak dilihat.” Padahal, sebenarnya karang gigi itu bisa jadi awal dari berbagai masalah serius kayak radang gusi, bau mulut, sampai resiko kehilangan gigi kalau dibiarkan.
Biar lebih relate, coba bayangin: kamu rajin sikat gigi tiap hari, tapi kok masih aja ada “batu kecil” yang nempel di sela gigi? Yup, itu lah karang gigi—dan ternyata penyebabnya bukan cuma soal “malas gosok gigi” doang. Ada banyak faktor lain yang sering banget diremehin.
Daftar Isi
- Apa Itu Karang Gigi?
- Baca Juga : Berapa Kali Scaling Gigi dalam Setahun? Yuk Cari Tau Biar Senyum Tetap Fresh
- Penyebab Karang Gigi yang Harus Kamu Tahu
- 1. Jarang Menyikat Gigi dengan Benar
- 2. Kebiasaan Malas Flossing
- 3. Diet Tinggi Gula dan Karbohidrat
- 4. Produksi Air Liur yang Rendah (Mulut Kering)
- 5. Merokok dan Alkohol
- 6. Faktor Genetik dan Kondisi Kesehatan
- Dampak Karang Gigi Kalau Dibiarkan
- Baca Juga : Rahasia Mencegah Karies Yang Jarang Orang Tahu
- Cara Pencegahan Karang Gigi (Simple but Effective)
- Jangan Tunggu Parah Baru ke Dokter
- Sumber Artikel
- Bleaching Gigi Bisa Bikin Senyum Kinclong? Ini Fakta Lengkapnya
- Wajib Tahu! Inilah Persiapan Sebelum Cabut Gigi!
- Tips Merawat Gigi Setelah Bleaching agar Hasil Awet & Putih
Apa Itu Karang Gigi?
Sebelum masuk ke penyebab, yuk kita flashback dulu. Karang gigi itu sebenarnya plak gigi yang mengeras karena bercampur dengan mineral dari air liur. Kalau plak masih lunak, gampang dibersihin dengan sikat gigi atau flossing. Tapi begitu jadi karang, udah mustahil hilang tanpa bantuan dokter gigi.
That’s why, scaling (pembersihan karang gigi) di dental clinic jadi solusi utama buat ngilangin si “batu kecil” ini.
Baca Juga : Berapa Kali Scaling Gigi dalam Setahun? Yuk Cari Tau Biar Senyum Tetap Fresh

Penyebab Karang Gigi yang Harus Kamu Tahu
1. Jarang Menyikat Gigi dengan Benar
Sikat gigi sih rutin, tapi tekniknya asal-asalan. Akhirnya plak nggak benar-benar hilang, malah makin numpuk. American Dental Association (ADA) nyaranin minimal 2x sehari selama 2 menit dengan teknik sikat yang benar.
2. Kebiasaan Malas Flossing
Plak suka ngumpul di sela-sela gigi yang nggak terjangkau sikat. Kalau kamu skip flossing, otomatis peluang karang gigi lebih gede. Ini sering banget diremehin, padahal menurut Journal of Periodontology, flossing itu bisa nurunin resiko karang gigi sampai 40% lebih rendah.
3. Diet Tinggi Gula dan Karbohidrat
Pecinta bubble tea, kopi susu, atau makanan manis? Sorry to say, gula adalah “sumber energi” buat bakteri mulut. Bakteri ini menghasilkan asam yang bikin plak makin cepat terbentuk. Kalau sering ngemil tanpa sikat gigi, makin parah deh buildup karang giginya.
4. Produksi Air Liur yang Rendah (Mulut Kering)
Air liur itu punya fungsi “self-cleaning.” Kalau produksi air liur berkurang—misalnya karena dehidrasi, konsumsi obat tertentu, atau kebiasaan merokok—plak jadi lebih gampang mengeras.
5. Merokok dan Alkohol
Nggak cuma bikin gigi kusam, rokok juga ningkatin pembentukan karang gigi. Sama halnya dengan alkohol, yang bikin mulut kering dan memicu plak jadi lebih cepat mengeras.
6. Faktor Genetik dan Kondisi Kesehatan
Beberapa orang emang punya “bakat” karang gigi lebih cepat karena faktor genetik atau kondisi medis tertentu, misalnya diabetes. Penelitian di Journal of Clinical Periodontology nunjukin penderita diabetes punya risiko karang gigi lebih tinggi.
Dampak Karang Gigi Kalau Dibiarkan
Biar makin jelas kenapa harus peduli, berikut efek sampingnya:
-
Bau mulut kronis (halitosis) – akibat bakteri yang terjebak di karang.
-
Radang gusi (gingivitis) – gusi jadi merah, bengkak, dan gampang berdarah.
-
Periodontitis – kondisi lebih parah, bisa bikin gigi goyang bahkan copot.
-
Masalah estetika – gigi terlihat kuning dan kusam, bikin senyum kurang pede.
Baca Juga : Rahasia Mencegah Karies Yang Jarang Orang Tahu

Cara Pencegahan Karang Gigi (Simple but Effective)
Biar nggak kejadian lagi, ini beberapa tips yang bisa kamu coba:
-
Sikat gigi rutin 2x sehari dengan teknik yang benar.
-
Gunakan pasta gigi berfluoride untuk perlindungan ekstra.
-
Jangan skip flossing minimal sekali sehari.
-
Kurangi makanan/minuman manis & lengket.
-
Rajin minum air putih untuk jaga kelembaban mulut.
-
Scaling rutin 6 bulan sekali di dokter gigi.
Jangan Tunggu Parah Baru ke Dokter
Karang gigi itu masalah yang keliatannya kecil, tapi bisa berujung besar kalau disepelekan. Penyebabnya bukan cuma soal kebersihan gigi, tapi juga lifestyle, makanan, bahkan kondisi kesehatan.
So, daripada nunggu sampai gusi bengkak atau gigi goyang, better invest sedikit waktu buat pencegahan. Ingat, senyum sehat = investasi jangka panjang.
Sumber Artikel
-
American Dental Association (ADA). Brushing and Flossing Recommendations.
-
Journal of Periodontology. The Effect of Interdental Cleaning on Dental Calculus Formation.
-
Mayo Clinic. Tartar: Causes and Prevention.
-
Journal of Clinical Periodontology. Diabetes and Increased Risk of Periodontal Disease.